Medan, 12/10 (indonesiaaktual.com) –
Sanggar Tari Sopo Daganak, binaan PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Batang Toru, Tapanuli Selatan berhasil menembus 16 besar dari total 84 peserta di Medan, meski akhirnya tidak menjadi pemenang utama di ajang Indonesia Menari 2025 yang digelar di Sun Plaza Medan, Minggu (12/10/20255).
Sempat bergembira masuk 16 besar, tangis anak Sanggar Tari Sopo Daganak tidak bisa ditahan saat group mereka tidak masuk dalam pemenang nomor 1 hingga 3 yang diumumkan panitia.
Mereka terlihat saling peluk dan bahkan memeluk pelatih sanggar dan eksekutif PTAR yang terus mendampingi mereka di
ajang Indonesia Menari 2025 Sun Plaza Medan.
“Jangan berkecil hati tidak juara, kalian semua sudah hebat bisa masuk 16 besar dan sudah bisa tampil bagus dan bersaing dengan grup grup tari hebat dari berbagai daerah khususnya Kota Medan,” ujar Manager Community Development PTAR, Rohani Simbolon, sambil memeluk para penari.
Kepada wartawan, Rohani kembali menegaskan PTAR bangga dengan keberhasilan tim tari binaan perusahaan yang terus menunjukkan keberanian bertanding.
“Ikut lomba di berbagai ajang termasuk di Indonesia Menari 2025 di Medan, bukan soal menjadi juara, tetapi tentang membangun rasa percaya diri dan kebanggaan anak-anak binaan bisa tampil di event-even besar dengan peserta yang terbaik juga,” ujar Rohani.
Anak dari daerah Batang Toru berani dan bisa tampil percaya diri di Kota Medan, dan bahkan di ajang nasional, ujar Rohani Simbolon sudah sangat luar biasa.
“PTAR memang komitmen mendukung peningkatan sumber daya manusia/masyarakat Batang Toru. Dukungan terhadap sanggar ini merupakan bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang dijalankan perusahaan,”katanya.
PTAR ingin anak-anak di Batang Toru punya ruang berekspresi, berkolaborasi, dan percaya diri menampilkan bakatnya.
“Ini soal membangun karakter, bukan sekadar mencetak penari,” ujarnya.
Apalagi, ujar dia, PTAR juga punya kebanggaan tersendiri karena Sanggar Tari Sopo Daganak terpilih menjadi salah satu dari lima sanggar di Indonesia yang akan masuk dalam film dokumenter Budaya Indonesia produksi Indonesia Kaya.
Tim produksi bahkan sudah datang langsung ke Batang Toru untuk merekam proses latihan, persiapan keberangkatan, hingga penampilan mereka di Medan.
“Ini kesempatan langka. Anak-anak kami tidak hanya menari, tapi juga dikenalkan pada proses dokumentasi budaya yang bisa ditonton seluruh Indonesia,” ujar Rohani.
Rohani menjelaskan, Sanggar Tari Sopo Daganak berdiri sejak 2012 dan baru diresmikan secara legal pada 2023.
Di bawah naungan Persada (Persaudaraan Anak dan Remaja Batang Toru), sanggar itu menjadi wadah pendidikan seni, literasi, dan budaya bagi lebih dari 300 anak usia TK hingga 19 tahun.
Ketua Persada sekaligus pembina sanggar, Dastri mengatakan, bangga dengan semangat anak-anak asuhnya dan bisa meraih prestasi hebat, walau tidak menjadi pemenang utama.
“Kami tahu lomba Indonesia Menari ini dari Instagram Indonesia Kaya pada Agustus lalu. Setelah dapat dukungan dari PTAR, anak-anak langsung latihan intensif sekitar 10 sampai 14 kali. Hasilnya luar biasa, bisa tembus 16 besar,” ujarnya.
Selain rutin tampil di berbagai pentas daerah, Sopo Daganak juga pernah mengharumkan nama Batang Toru di Festival Warisan Budaya Nusantara 2023 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengab meraih juara II tingkat nasional.
Mereka bahkan sempat dijadwalkan tampil di Turki dalam festival budaya internasional, meski keberangkatan tertunda karena kondisi keamanan.
“Kini dengan keikutsertaan di Indonesia Menari 2025, anak-anak Sopo Daganak kembali membuktikan bahwa bakat dan semangat bisa tumbuh di mana saja, termasuk dari pelosok Batang Toru,” ujar Rohani.
//Indonesia Menari//
Indonesia Menari 2025 digelar serentak di 11 kota di seluruh Indonesia, salah satunya di Medan.
Total lebih dari 8.000 peserta yang turut ambil bagian dalam ajang tahunan ini.
“Peserta Indonesia Menari 2025 datang dari beragam latar belakang, mulai dari generasi milenial, sanggar tari, komunitas pecinta tari, hingga perwakilan sekolah dan universitas di seluruh Indonesia,” ujar Program Manager Indonesia Kaya Billy Gamaliel. (lis)