Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyampaikan negara harus hadir dalam membantu warga yang terkan musibah bencana.
“Sebagaimana pesan Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Aziz bahwa penanganan bencana harus dilakukan bersama dengan banyak pihak dari Polri, TNI, Pemerintah hingga organisasi kemanusiaan,” kata Komjen Agus dalam rapat video conferensi (vidcom) dengan Kapolda se Indonesia membahas penanganan bencana, Senin (6/1/2020).
Menurutnya, berdasarkan informasi BMKG puncak hujan akan terjadi Januari hingga Februari. Jadi semua personil polri dan lainnya di masing-masing jajaran harus siap siaga mengantisipasi bencana tersebut. “Bencana yang harus diantisipasi dari banjir, longsor hingga puting beliung serta kejadian luar biasa lainnya,” sebut Komjen Agus.
Kabaharkam menjelaskan, intruksi Presiden bahwa leading sektor pada tingkat pusat yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Pusat sedangkan ditingkat daerah yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), semuanya harus saling berkoordinasi dan bersinergi.
Bagi daerah yang belum terkena bencana agar melaksanakan pemetaan wilayah rawan bencana serta mensosialisasikan pada masyarakat agar sadar dan paham dalam menghadapi bencana.
“Jadi harus dipersiapkan bagi lokasi bencana sarana dan prasarana pengungsian, rumah sakit, dapur umum, hingga hunian sementara. Kita semua harus siap,” ujar Komjen Agus.
Ia juga meminta pada Kapolda se Indonesia agar melakukan pengawasan terhadap oknum maupun perusahaan perusak lingkungan. “Tangkap dan tindak pelaku perusak lingkungan,” pinta Komjen Agus.
Banjir yang terjadi di Jabodetabek menewaskan 54 orang dan Banten 9 orang serta membuat ribuan warga mengungsi. (hmt)