Oleh: Dinda Yunita Br Sinaga
KPPN Balige
Balige, 14/12/2023 (indonesiaaktual.com) – F1 Boat Race atau F1H2O merupakan sebuah kompetisi balap internasional untuk perahu motor yang diselenggarakan oleh Union Internationale Motonautique (UIM). Ajang ini dipromosikan oleh H2O Racing, yang sering disebut F1H2O.
Singkatnya, F1H2O merupakan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1
Awalnya F1H2O diadakan pada 1984. Tercatat hingga kini F1H2O telah digelar di 39 negara. Perhelatan F1 Boat Race atau F1H2O tahun 2023 dilaksanakan di Danau Toba, Sumatera Utara pada tanggal 24-25 Februari 2023.
Terpilihnya Danau Toba menjadi lokasi lomba karena Danau Toba merupakan salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang tengah digencarkan pengembangannya oleh pemerintah.
Ajang balapan F1H2O sangat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat khususnya pada sekitar wilayah Danau Toba.
Berlimpahnya pengunjung yang datang baik dari mancanegara, luar daerah Kabupaten Toba, maupun masyarakat setempat selama pelaksanaan event memberikan dampak signifikan bagi perekonomian di daerah.
Pelaksanaan event F1H2O berdampak pada peningkatan serapan tenaga kerja, pemberdayaan transportasi, penginapan, UMKM, serta restoran pada wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Pembangunan Venue F1H2O di Balige dengan Anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum pada Tahun Anggaran 2022 dan 2023 dengan Nilai Kontrak 35,9 milIar yang terdiri atas Venue F1H2O,dermaga, dry paddock,area parkir, Sopo Batak, dan Fasilitas Mck.
Berdasarkan hasil kajian bersama Kemenparekraf, injourney, BI, LAPI-ITB, Unpad Jumlah perkiraan pengeluaran rata-rata Rp 3,9 juta memberi dampak langsung Rp 129 miliar, dengan efek multiplikasi sebesar 3x.
Secara total, perkiraan dampak ekonomi mencapai Rp 391 miliar. Potensi lebih besar apabila turut menghitung keseluruhan aktivitas penonton di seluruh lokasi antara lain:
1. Pengeluaran pengunjung selama event
Dari total perkiraan 25 ribu orang pengunjung dengan pengeluaran rata-rata Rp 3,9 juta telah dirinci perkiraan rata-rata (per orang) Akomodasi 1 juta orang, transport 1,1 juta orang, souvenir 0,6 juta, makanan dan minuman 0,5 juta, tiket F1H2O 0,4 juta, serta lainnya 0,1 juta.
2. Dampak terhadap sektor pariwisata dan dampak ekonomi total
Kajian yang telah dilakukan oleh Kemenparekraf, injourney, BI, Lapi-ITB, dan Unpad atas lima indikator, didapatkan hasil peningkatan pada sektor pariwisata seperti hunian kamar mengalami kenaikan 3x, Penumpang DTB mengalami kanaikan 40%, Penumpang DTB mengalami kanaikan 40%, Penumpang KNO mengalami kenaikan 83%, Transportasi mengalami kenaikan 16%, Lapangan kerja dampak pembukaan lapangan kerja 1230 orang.
Adapun total dampak ekonomi dengan asumsi 25 ribu penonton (98% wisatawan nusantara dan 2% wisatawan mancanegara) di sekitar area venue utama yaitu sebesar Rp 391 miliar.
Dampak terbesar ada pada pre-event direct impact dengan perkiraan sebesar Rp 155 miliar, sementara itu perkiraan dampak langsung sebesar 129 miliar, dan perkiraan dampak tidak langsung sebesar 107 miliar.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Toba terdapat peningkatan signifikan jumlah penginapan serta restoran pada Kabupaten Toba. Peningkatan jumlah UMKM tidak mengalami perubahan namun jumlah pendapatan pada pelaku usaha UMKM mengalami peningkatan yang cukup signifikan:
3. Serapan Tenaga Kerja
Dalam masa persiapan dan pelaksanaan event F1H2O telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1850 orang yang dapat meningkatkan perekonomian pada posisi Cleaning service sebanyak 100 orang, hotel staff sebanyak 100 orang, security sebanyak 250 orang, tenaga medis sebanyak 100 orang, shuttle bus sebanyak 200 orang, UMKM sebanyak 600 orang, petugas parkir sebanyak 100 orang, crowd control sebanyak 200 orang, dan event support sebanyak 200 orang
4. Pemberdayaan Transportasi
Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara sebelum dan pada saat pelaksanaan F1H2O membutuhkan penambahan sarana transportasi untuk mendukung mobilitas pengunjung.
Penambahan transportasi berupa bus dan speed boat. Adapun peningkatan terdiri dari bus Medan-Balige meningkat 250, bus Parapat-Balige meningkat 250, Speed Boat Balige-Parapat 10, dan Bus Air Balige-Parapat meningkat 300.
Total dampak langsung pelaksanaan event F1H2O yaitu dampak 3 hari pelaksanaan event sebesar IDR 1,68 Triliun (PV). Sementara itu, dampak total dari penyelenggaraan event F1H2O yaitu dampak yang memperkirakan dampak post-event terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di luar event F1H2O yaitu sebesar IDR 2,46 Triliun (PV).
Direct Impact pelaksanaan F1H2O terdiri dari dua komponen yaitu Beban balapan dan non balapan (termasuk PPN) dan biaya hosting penyelenggaraan event F1H2O.
Sementara itu, komponen indirect impact berupa beban konstruksi dermaga, dry paddock, dan pengeluaran APBD Kab. Toba; biaya produksi layanan aviasi; beban operasional kamar hotel; beban penyediaan makanan dan minuman di hotel; beban pengelolaan hotel lainnya, beban operasional local market dan pasar malam, beban pokok pendapatan pariwisata, beban pemasaran injourney dan holding member; pajak konstruksi (PPN); PPh Badan; PNBP (pembayaran dividen); serta pajak hiburan.
Adapun komponen induced impact terdiri dari transaksi pengeluaran akomodasi pengunjung, transaksi pengeluaran makan dan minum pengunjung, transaksi pengeluaran transportasi pengunjung, transaksi pengeluaran untuk tur wisata dan belanja cinderamata, dan pajak hotel dan restoran.
Secara total, perkiraan dampak ekonomi pada pelaksanaan event F1H2O mencapai Rp 391 miliar. Investasi yang telah dibagun menjadi peluang peningkatan perekonomian bagi masyarakat Toba secara khususnya.
Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk dapat berinovasi dan mengembangkan peluang-peluang atas event lainnya yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. ***