Medan,10/5 (indonesiaaktual.com) –
Film “The Architecture of Love (TAOL) yang merupakan adaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa dengan judul sama dan mulai tayang di bioskop sejak 30 April 2024 disambut hangat penonton termasuk di Medan.
Apalagi saat pemutaran Film TAOL itu di Cinema Delipark Medan, Jumat (10/5/2024) dihadiri pemeran utama Nicholas Saputra dan lainnya.
Para penonton yang awalnya hanyut dengan kisah romansa yang disutradai Teddy Soeriaatmadja, produser Chand Parwez Servia, dan rumah produksi Starvision, Karuna Pictures dan Legacy Pictures itu berubah histeris dengan kehadiran para pemain di film itu.
“Nicholas, Nicholas, filmnya seru.Romantis, ” ujar salah satu penonton wanita.
Nicholas pun memberikan beberapa pertanyaan dan hadiah kepada penonton, termasuk bagi yang sedang memakai kaos kaki warna hijau hadiah isterinya seperti yang digunakannya di aktingnya di Film TAOL itu.
Akting Nicholas Saputra dan Putri Marino, dua pemeran utama itu memang tidak diragukan karena peraih Piala Citra FFI.
Film TAOL bercerita di sekitar percintaan khususnya di tengah rasa kekecewaan dan merasa bersalah.
Raia (Putri Marino) seorang penulis terkenal memutuskan untuk pergi ke New York untuk mengejar inspirasi setelah merasa gagal dan tidak bisa menulis pascakekecewaannya saat menyaksikan suami tercintanya selingkuh di tengah kegembiraan karena kariernya melejit.
Di New York, secara kebetulan Raia bertemu dengan River (Nicholas Saputra) arsitek dari Jakarta yang misterius.
Kemisteriusan River ternyata karena isteri tercintanya meninggal. dunia akibat kecelakaan di mobil yang dikendarainya dan pas di hari ulang tahun River.
River semakin frustasi karena ternyata isterinya sedang hamil.
Sama – sama pernah kecewa, frustasi berat dan kesepian membuat keduanya mencoba melawan rasa cinta yang semakin tumbuh.
Keduanya merasakan bisa saling menyembuhkan tapi bisa juga saling melukai.
Alur cerita yang awalnya rasa kasihan melihat Raia yang menyaksikan langsung suaminya yang selingkuh, dan mengundang rasa penasaran tentang latar belakang River yang misterius.
Serta menyaratkan tentang perlunya keberanian mengungkapkan rasa cinta, membuat film yang naskahnya ditulis Alim Sudio dan Ika Natassa itu menjadi sangat menarik dan menyentuh hati.
Apalagi, kemisteriusan River baru diungkapkan mendekati akhir film.
Film TAOL adalah kisah yang akan menghangatkan hati penonton Indonesia melalui romansa yang penuh dengan lautan emosi dari Raia dan River.
“Penonton akan diajak mengikuti dinamika yang terjadi di antara dua jiwa yang sebenarnya sama-sama menjalani trauma dengan kesepiannya di kota New York, ” ujar
Produser Film TAOL Chand Parwez Servia.
Semoga Film TAOL, katanya bisa memberikan hiburan yang juga mengaduk emosi para penonton dari akting memukau Nicholas Saputra dan Putri Marino, dan cerita yang luar biasa dari Ika Natassa, dengan eksekusi Teddy Soeriaatmadja yang apik.
Sutradara Teddy Soeriaatmadja menambahkan, kehadiran Nicholas Saputra dan Putri Marino dalam satu layar merupakan sebuah momen spesial.
Keduanya mampu menerjemahkan dua karakter dari cerita yang ada di dalam skenario, dengan arahan Teddy.
Teddy mengatakan, Film TAOL menjadi kerja kolaborasi antarsineas dua negara.
“Nicholas dan Putri adalah keistimewaan. Lebih istimewa lagi karena film itu merupakan kerja kolaborasi dari para kru film Indonesia dan kru Amerika, untuk menciptakan dunia dalam film TAOL yang romantis, yang getir, melalui lanskap arsitektur New York,”ujar Teddy Soeriaatmadja.
Penulis Ika Natassa, yang terlibat sejak awal pengembangan cerita hingga akhir produksi film, mengatakan tidak sabar ingin memperlihatkan Film TAOL untuk penonton Indonesia.
Para pemeran di film itu, katanya, merupakan jajaran pemeran yang diidamkannya.
“Film TAOL ini benar-benar melampaui ekspektasi saya. Duet Nicholas Saputra dan Putri Marinoi benar-benar magis,”katanya.
Selesai diaduk-aduk selama mengikuti jalinan ceritanya lewat adegan demi adegan, timbul rasa hangat dan rindu di hati untuk cepat-cepat menonton lagi.
“Itu yang saya rasakan. Ibarat jatuh cinta, film ini bikin kangen dan candu,” ujat Ika Natassa.
Nicholas Saputra, yang juga memiliki latar belakang pendidikan arsitektur mengatakan, perannya sebagai River di film TAOL tetap mengacu pada karakterisasi yang ada di skenario dan juga karakter di dunia ceritanya.
“River adalah tokoh yang kompleks karena melewati pengalaman emosi yang besar di dalam hidupnya. Lewat skenario yang menghidupkan kisahnya, saya sangat terbantu oleh arahan Teddy Soeriaatmadja untuk bisa menghidupkan River di depan layar,”ujar Nicholas Saputra.
Bersama dengan Putri Marino,kata Nicholas membuat dia belajar tentang banyak hal baru.
“Sosok Putri yang berbakat dengan kualitas akting dan etos kerjanya yang baik, banyak membantu saya untuk memerankan River,” kata Nicholas Saputra.
Pemeran Raia, Putri Marino, yang juga membaca buku The Architecture of Love sempat merasa deg-degan ketika ia memerankan karakter tersebut.
Namun, dia mengaku merasa senang karena Film TAOL memberikan perasaan yang menghangatkan setelah menontonnya.
“Melihat dua karakter manusia itu, Raia dan River bisa tumbuh dan menjadi nyata di layar lebar, membuat saya deg-degan tapi sekaligus haru. Film TAOL akan memberikan kehangatan untuk siapapun yang menontonnya,” ujar Putri.
Film TAOL yang dibintangi Nicholas Saputra, Putri Marino, Jerome Kurnia, Jihane Almira, Omar Daniel, Refal Hady, Agla Artalidia, Arifin Putra, Lydia Kandou, Willem Bevers, Jeremie J Tobing, dan Imelda Therinne memang pantas ditonton. (lis)