2024, Targetkan AIPT dari “Baik Sekali” ke “Unggul”
Medan, 28/12/2023 (indonesiaaktual.com) – Pada tahun 2023, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan berhasil meraih berbagai prestasi antara lain meningkatkan akreditasi pada program studi Pengelolaan Perhotelan.
Kemudian untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, penerimaan mahasiswa baru telah ditingkatkan sebanyak 15 persen dari target sebelumnya 10 persen seiring dengan pembangunan fasilitas pendidikan.
“Dukungan terhadap Center of Excelent kampus telah dilaksanakan kegiatan Geo Tourism Festival dan Geo Tourism International Conference sekaligus untuk mendukung pengenalan Poltekpar Medan ke ranah yang lebih luas,” ujar Direktur Poltekpar Medan, Dr. Ngatemin, S.Pd. M.Si di Medan, Kamis.
Poltekpar Medan juga kerap mendukung secara penuh event internasional F1 Power Boat dan Aquabike yang telah dilaksanakan di Danau Toba.
Semangat 3G yakni gercep, geber, dan gaspol untuk mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja menjadi salah satu motivasi bagi Poltekpar Medan untuk terus memastikan menyiapkan SDM pariwisata yang mumpuni.
Kerja 4 AS (kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas) selalu diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari civitas akademika Poltekpar Medan.
“Tahun 2024, Poltekpar Medan akan berbenah lebih baik lagi terutama untuk meningkatkan AIPT dari “Baik Sekali ke “Unggul”, ” katanya
Serta mendapatkan akreditasi untuk Prodi S2 Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata dan Prodi DEP dengan target “Baik Sekali”.
Semangat Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi Poltekpar Medan akan memastikan pelaksanaan program-program yang mendukung implementasi ASEAN MRATP melalui kegiatan Training Of Trainer Asean dan ANT.
Peningkatan Bahasa Inggris akan dilakukan melalui English Booth Camp dan English Day untuk para mahasiswa.
Poltekpar Medan akan memastikan juga ketersediaan peralatan praktik prodi guna mendukung penuh implementasi ASEAN MRATP, implementasi e-purchasing untuk pengadaan barang/jasa dan belanja modal peralatan praktikum serta implementasi program dari agent of change, hasil dari pelatihan di SHL, Swiss.
Poltekpar Medan akan memastikan pendidikan dan pelayanan terbaik untuk masyarakat dalam rangka mendukung pariwisata Indonesia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Indonesia dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya, membutuhkan lulusan yang tidak hanya terampil dalam hal teknis pariwisata, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinovasi, menciptakan solusi, dan menjadi pemimpin yang visioner,” katanya.
Untuk itu, Poltekpar Medan tetap berkomitmen menciptakan sumber daya manusia yang mampu bekerja dan berwirausaha di industri pariwisata dan ekonomi kreatif melalui model pembelajaran vokasi pariwisata.
Pada tahun 2023, Poltekpar Medan berhasil mencetak 452 sumber daya manusia pariwisata dan perhotelan yang terdiri dari mahasiswa Prodi Divisi Kamar 57 alumni, Tata Hidang 50 alumni, Seni Kuliner 62 alumni.
Kemudian Seni Pengolahan Patiseri 67 alumni, Perjalanan Wisata 60 alumni, Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata 60 alumni, Pengelolaan Perhotelan 67 alumni, dan Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata 29 alumni.
“Poltekpar Medan sukses mencetak Sumber Daya Manusia unggul siap kerja. Berbeda dengan institusi pendidikan lainnya, lulusan Poltekpar Medan sudah mendapatkan lapangan pekerjaan. Kesiapan SDM diharapkan mampu membantu kebangkitan pariwisata nasional pascapandemi COVID-19 serta pencapaian target kunjungan wisatawan, baik mancanegara dan Nusantara yang sekarang menjadi tulang punggung sektor parekraf saat ini,” ujar Dr. Ngatemin, S.Pd. M.Si
Pendidikan di Poltekpar Medan sudah secara penuh merupakan implementasi kurikulum The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP.
ASEAN MRA-TP merupakan sumber rujukan yang disepakati untuk memfasilitasi pergerakan tenaga kerja profesional di sektor pariwisata kawasan ASEAN.
Kurikulum ASEAN MRA-TP telah disepakati bersama oleh para Menteri Pariwisata se-ASEAN sejak 2012 di Thailand.
Kesepakatan tersebut ditujukan agar negara di kawasan ASEAN mendapatkan pengakuan atas standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata. (lis)