Sumut, 12/2 (indonesiaaktual.com) -Badan Karantina Indonesia, melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Balai (TB) Asahan Balai Besar Karantina Hewan Ikan Tumbuhan (BBKHIT) Sumatera Utara kembali memfasilitasi ekspor Cacing Nipah asal Sumut.
“Ada ekspor Cacing Nipah lagi sebanyak 40 kg ke Malaysia pada 8 Februari 2024,”ujar Plt Karantina Sumut, N Prayatno Ginting di Medan, Senin (12/2/2024).
Dalam keterangan pers yang diterima, Karantina telah memastikan Cacing Nipah itu sehat setelah Pejabat Karantina TB Asahan melakukan berbagai tindakan karantina sesuai dengan persyaratan ekspor negara Malaysia.
Menurut Ginting, panggilan akrab N Prayatno Ginting, Cacing Nipah itu dikirim rutin ke Malaysia dalam bentuk mentah.
Cacing Nipah itu dijadikan pakan ternak serta umpan mancing.
“Setelah dinyatakan sehat kemudian diterbitkan surat kesehatan sebagai jaminan bahwa komoditas ekspor tersebut aman dan sehat sampai di negara tujuan, ” katanya.
Langkah itu sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean untuk selalu memastikan kesehatan dan keamanan setiap komoditas media pembawa hama dan penyakit hewan, ikan dan tumbuhan yang diekspor diterima dengan baik oleh negara pengimpor dengan melakukan berbagai tindakan karantina.
Berdasarkan data IQ-Fast Karantina TB Asahan, selama tahun 2023 Cacing Nipah itu sudah diekspor ke Malaysia sebanyak 28 kali dengan volume 2,5 ton.
Ginting menjelaskan Cacing Nipah yang diekspor selama ini belum dibudidayakan secara khusus, dan biasanya ditemukan di hutan bakau.
*Kita patut bersyukur karena alam kita sangat subur, cacing yang tidak dipelihara saja bisa menjadi komoditas ekspor, “katanya.
Karantina berharap, dengan adanya ekspor Cacing Nipah itu bisa membuka peluang bagi masyarakat untuk membudidayakan cacing yang sudah terbukti bisa diekspor.
“Harapannya negara lain juga melirik cacing dari Indonesia,”ujar Ginting. (Ril/lis)