Medan, 22/2 (indonesiaaktual.com) – Kadin Sumut meminta Bank BTN membantu/mendukung pengusaha properti di daerah itu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Pengusaha properti Sumut tidak memiliki dana besar seperti perusahaan besar di Jakarta dan sekitarnya sehingga perlu dukungan pemangku kepentingan lainnya seperti perbankan khususnya Bank BTN,”ujar Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara di Medan, Rabu (21/2/2024).
Dia mengatakan itu pada Acara
Business Gathering BTN.
Hadir dalam acara itu Kepala Kantor BTN Regional IV Wilayah Sumut M Amin Soleh, Manager Cabang KC Medan Abdul Aziz, Manager Cabang KC Pematang Siantar Yudhistiro Eko Sejati, Kepala Divisi Keuangan Institusional Skala Besar Erwinta Siswandi, Kepala Divisi Keuangan Institusional Skala Menengah Denny Kriswana
Sementara dari Kadin Sumut hadir mewakili Dewan Pertimbangan Kadin Sumut Muhammad Dahli dan M Daniel Sultan.
Kemudian Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Irfan Anwar, WKU Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi Isfan F Fachruddin.
Serta para wakil ketua umum diantaranya Lismardi Hendra, Oky Irawan, Chyang, Geeta, Hendra Arbie, dan Nuraini dan Kepala Badan Kadin Sumut Mora Nasution dan Wiko Lovino Siregar.
Anggota Luar Biasa (ALB) juga hadir diantaranya Ketua GAPKI Sumut Timbas Prasad Ginting, Ketua DPD REI Sumut Andi Atmoko Panggabean, Gapeksindo Sumut Erikson L. Tobing, Ketua DPD AKLI Sumut Supin Soe dan Japnas Sumut yang diwakili Dedi Purnomo.
Menurut Firsal Ferial Mutyara yang akrab dipanggil Dida, akibat keterbatasan dana, pengusaha properti Sumut tidak lagi menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Kemampuan dana yang terbatas membuat perusahaan properti tidak bisa membuat/membangun satu kawasan baru dan besar seperti yang dilakukan pengusaha properti ” raksasa” dari luar Sumut, “katanya.
Untuk membantu pengusaha properti di Sumut perlu dukungan dan kerja sama dengan institusi lain seperti BPJS, PTPN dan perbankan.
Dengan dukungan dan kerja sama diharapkan secara perlahan akan memulihkan peran pengusaha properti di Sumut sebagai tuan rumah.
“Harus dipahami bahwa usaha properti mencakup semua lini bisnis,”ujarnya.
Dida mengatakan, prediksi ekonomi 2024 yang sangat positif harus dimanfaatkan.
“Lima tahun ke depan ekonomi akan tumbuh antara 5-6 persen, ” katanya.
Kondisi itu merupakan kesempatan untuk tumbuh lebih tinggi walaupun ada pergeseran dari sisi industri karena saat ini kita tidak lagi mengandalkan komoditas sebagai faktor pendorong utama, tetapi sudah masuk pada turunan produk mineral.
Turunan produk mineral yang transaksinya sudah lebih tinggi dibanding komoditas mendorong investasi juga tumbuh.
Hilirisasi yang sudah berjalan itu otomatis membutuhkan tenaga kerja ribuan orang dan itu juga otomatis mendorong permintaan properti.
Kebutuhan rumah di Sumut masih cukup besar karena hingga saat ini akibat pendapatan yang masih rendah/terbatas, pekerja sebagian besar masih menyewa rumah.
Dia.menyebutkan, sepanjang 2023 produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut yang mencapai angka Rp1.050 triliun dan didominan ditopang sektor konsumsi berkaitan dengan bisnis properti karena merupakan usaha paling dasar serta dibutuhkan masyarakat dan rumah tangga.
“Bisnis properti harus didukung dan Kadin berharap Bank BTN memberi dukungan yang lebih maksimal, ” ujar Dida. (lis)