Padang, Sumbar,13/3 (indonesiaaktual.com) – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan skema distribusi RAE (Reguler, Alternatif, dan Emergency) di Pesisir Selatan Sumarera Barat (Sumbar) sejak Sabtu, 9 Maret 2024 untuk memastikan pasokan energi masyarakat dapat terpenuhi pascabanjir di daerah itu.
“Berdasarkan informasi serta amatan Tim Operasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, beberapa akses jalan dan jembatan di sejumlah titik masih terputus, sehingga penyaluran energi baik BBM dan LPG sempat terhambat. Jadi Pertamina menilai perlu diterapkan pola distribusi RAE.
, “ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (12/3/2024).
Longsor dan banjir di beberapa titik, serta jembatan yang putus di kawasan itu mengakibatkan penyaluran BBM dan LPG terhambat.
Meski demikian, hingga saat ini Pertamina Patra Niaga terus berupaya maksimal untuk menyalurkan BBM dan LPG ke masyarakat.
Dia menjelaskan, pola RAE yang dijalankan meliputi kolaborasi bersama Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan supply dari Fuel Terminal Pulau Baai yang terdapat di Bengkulu.
Pola RAE itu akan memasok sejumlah 12 SPBU yang terdampak di wilayah Pesisir Selatan.
“Sebanyak 6 SPBU di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yang terdampak akan dipasok langsung dari FT Pulau Baai, ” katanya.
Pasokan tersebut telah dimulai sejak 9 Maret 2024 dengan total penyaluran hingga saat ini sebesar 176 KL Pertalite dan 64 KL Biosolar.
Pasokan BBM itu akan terus dilakukan hingga perbaikan jembatan selesai dan jalan dapat dengan aman dilalui mobil tangki.
Sedangkan 6 SPBU lainnya tidak dapat disuplai baik dari Padang maupun dari Bengkulu karena jalur terhambat longsor dan jembatan putus.
“Untuk mengatasi itu, Pertamina Patra Niaga melakukan penyaluran menggunakan multi moda transportasi yaitu Mobil Tangki-Kapal Tangker – Mobil Tangki yang mulai dijalankan pada Minggu, (10/3) dengan penyaluran Pertalite 72 KL, Biosolar 48 KL, dan Pertamax 16 KL, “ujar Freddy Anwar.
Distribusi Multi Moda ini ditempuh agar kebutuhan energi masyarakat tetap terjaga.
Freddy menyebutkan, seat normal, BBM dari IT Teluk Kabung via darat dengan mobil tanki langsung ke SPBU,
Namun saat kondisi jalanan rusak tidak bisa dilalui kendaraan seperti saat ini, maka BBM dari IT Teluk Kabung diangkut via mobil tangki menuju ke Pelabuhan Muaro Padang.
Setelah BBM tiba di Pelabuhan Muaro Padang selanjutnya BBM dibongkar muat ke kapal selanjutnya
Kapal menyusuri laut menuju ke Pelabuhan Carocok, Pesisir Selatan.
Di Pelabuhan Carocok, BBM dibongkar muat kembali ke mobil tangki yang standby di pelabuhan untuk menuju ke SPBU.
Sementara itu, kondisi penyaluran LPG saat ini masih terpantau aman.
Penyaluran LPG yang dilakukan lembaga penyalur (Agen LPG) Pertamina ke wilayah terdampak menggunakan jalur alternatif yang dapat dilalui armada truk agen.
Agen-agen LPG Subsidi 3Kg melakukan penyaluran memutar melalui jalur Muara Labuh Solok Selatan – Sungai Penuh – Pesisir Selatan.
Freddy menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak/stakeholder, agar pendistribusian energi dapat berjalan dengan baik dan optimal.
“Kami secara berkesinambungan menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, diantaranya dengan pemerintah setempat untuk dapat memastikan akses dan distribusi energi kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut
juga melakukan monitoring/memantau lembaga penyalur lainnya baik yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan atau di wilayah lainnya yang terdampak. (lis)