Medan, 8/8 (indonesiaaktual.com) – PT PGN Tbk, Subholding Gas PT Pertamina – PT Likuid Nusantara Gas (PT LNG) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk menggali potensi kerja sama di bidang gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) di Jawa Timur.
Penandatanganan MoU itu dilakukan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Direktur Utama PT Likuid Nusantara Gas yang merupakan pihak dari PT LNG, Wira Rahardja.
Dalam MoU tersebut, PGN dan PT LNG menyepakati ruang lingkup kerja sama yang diantaranya terkait jual-beli LNG yang saat ini aktif dilakukan PGN dalam rangka memenuhi kebutuhan gas bumi domestik.
Kemudian untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuran, Jawa Timur serta potensi lain yang terkait kegiatan operasi dan pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur gas bumi atau LNG.
Adapun PT LNG merupakan perusahaan energi terintegrasi yang salah satu pengalamannya berkecimpung dalam bidang gas bumi.
Pada September 2023, PT LNG mendapatkan potensi alokasi pasokan gas domestik yang rencananya akan dikomersialkan melalui moda LNG.
“Kami berharap bahwa pontensi kerja sama yang hari ini ditandatangani dalam bentuk MoU bisa segera direalisasikan dalam tahapan yang lebih konkrit,”ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari di Jakarta, Jumat (8/8/2024).
PGN melihat keselarasan dari apa yang menjadi cita-cita PT LNG dengan yang dilakukan PGN dan kondisi ekosistem bisnis
“Hari ini ada kebutuhan yang cukup tinggi di Pulau Jawa atas gas bumi. Namun, pemenuhan gas untuk daerah-daerah tertentu tetap membutuhkan berbagai moda transportasi,” ujar Rosa Permata Sari
Tidak hanya gas pipa, katanya, tetapi juga membutuhkan bentuk moda lain seperti CNG dan LNG,” ujar Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN.
Rosa mengatakan, pertumbuhan atas retail hari ini berkembang cukup pesat.
“Atas pricing pun, rasanya market sudah sanggup menerima penetrasi LNG. Kami melihat kemampuan market dalam menyerap LNG dari bulan Mei kemarin, artinya ambience dan ekosistem LNG sudah terbentuk,” katanya.
Rosa menekankan bahwa hal penting dalam kerja sama itu adalah kehandalan gas bumi dan kehandalan infrastrukturnya.
Oleh karena itu, maka diharapkan upaya bersama PGN dan PT LNG dapat menyediakan energi gas bumi yang handal dan dapat diterima oleh seluruh sektor masyarakat.
Direktur Utama PT LNG Wira Rahardja, mengatakan, subsidi energi atau ketergantungan impor terhadap LPG cukup besar.
Maka dalam hal ini, baik badan usaha, pemerintah dan BUMN dapat saling kerja sama mengurangi beban pemerintah.
“Kami melihat bahwa kerja sama dengan PGN adalah suatu strategi yang tidak bisa kami pungkiri,”ujarnya.
Dengan support yang diberikan oleh PGN Grup dan tentunya pemerintah,
PT LNG yakin bahwa proyek LNG itu bisa menjadi salah satu kontribusi untuk pemerintah dan mewujudkan apa yang menjadi mimpi LNG yaitu mengurangi beban LPG terutama dari sisi sektor subsidi impor LPG.
PGN berupaya secara berkelanjutan menyediakan pasokan gas bumi yang handal bagi para penggunanya di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan adanya inisiatif itu, maka diharapkan optimalisasi produksi gas bumi nasional di berbagai lokasi serta pasar terisolasi akan terjangkau oleh gas bumi. (lis)