Medan, 30/11 (indonesiaaktual.com) – Lulusan Terbaik Universitas Mandiri Bina miin Prestasi Anggraeni br Sembiring mengajak anak muda meniru dr Sofyan Tan, anggota DPR RI Komisi X.
“Saya sudah mengidolakan dr Sofyan Tan sejak kuliah karena kebaikannya membantu orang miskin untuk bisa mengecap bangku kuliah, ” ujar ketika memberikan pidato mewakili wisudawan dan wisudawati dalam acara Wisuda UMBP Program Pendidikan Strata I dan Diploma III tahun akademik 2023/2024, di Hotel Danau Toba, Medan, Sabtu (30/11/2024).
Dea menceritakan bagaimana pertama kali dirinya bertemu dengan dr Sofyan Tan pada masa kampanye Pemilu Legislatif.
Saat itu ada janji bahwa anak-anak dari keluarga miskin akan mendapatkan beasiswa kuliah gratis sampai tamat ditambah uang saku untuk kebutuhan kuliah.
Awalnya, mahasiswi Program Studi Teknik Informatika UMBP itu mengaku tidak percaya dan menganggap hal itu hanya janji kampanye seperti kebanyakan calon legislatif.
Namun ternyata, tidak dalam waktu lama, Dea bersama beberapa mahasiswa dari keluarga miskin diterima di UMBP tanpa harus membayar uang kuliah.
“Saya awalnya mengira itu hanya janji kampanye, maklum tahun pemilu. Tapi Pak Sofyan Tan beda, selalu memberikan aksi nyata,” ujarnya disambut tepuk tangan wisudawan dan orangtua mahasiswa yang hadir.
Dari situ dirinya mulai tertarik dengan sosok yang sangat menginspirasi dirinya selama menjadi mahasiswa.
Melalui figur Sofyan Tan, dia mulai mengerti bahwa membantu orang itu sudah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap orang tanpa harus melihat latar belakang agama, suku dan golongan.
Dea pun menceritakan pengalaman yang sangat berharga ketika untuk pertama kalinya ke luar negeri di usia muda bersama mahasiswa lain berkat reward yang diberikan Sofyan Tan.
Dalam perjalanannya tersebut, dia melihat sendiri tidak ada perlakuan berbeda antara dirinya dengan Sofyan Tan.
Mereka dibiasakan untuk makan bersama tanpa membedakan menu.
“Apa yang Pak Sofyan Tan makan, itu juga yang kami makan, tidak ada bedanya bahkan Bapak beberapa kali menawari saya makanannya., katanya.
Bahkan semua tempat wisata yang dikunjungi Pak Sofyan, juga dikunjungi mereka.
“Saya sangat terkesan dan berharap anak muda meniru sosok Pak Sofyan Tan dengan perbuatan baiknya dan komitmen dengan janjinya, ” katanya.
Dea pun mengajak seluruh wisudawan agar tidak berhenti berbuat sejak usia muda agar dapat menginspirasi banyak orang seperti sosok dr Sofyan Tan.
“Kita harus menjadi tokoh muda yang menginspirasi seperti dr Sofyan Tan,” ujarnya.
Dr Sofyan Tan dalam sambutannya mengatakan bahwa Dea Anggraeni br Sembiring ditemuinya saat di Pancur Batu.
Sosok mahasiswi hebat yang tidak pernah malu mengungkapkan bahwa dirinya memang miskin harta tetapi tidak miskin otak.
“Hari ini dibuktikannya, di menjadi lulusan terbaik di kampusnya, ” ujar Sofyan Tan.
Sofyan Tan mengungkapkan tidak ada yang tak mungkin selama kita fokus dan konsisten.
Termasuk untuk menjadi seorang anggota Dewan
Ketika banyak orang bicara soal “money politic” untuk bisa lolos terpilih, hal itu, katanya tak berlaku bagi Anggota DPRD Medan dari Fraksi PDI Perjuangan Jusuf Ginting.
Jusuf Ginting yang pedagang sayur di Pasar Kwala Bekala, tidak punya uang, namun bisa memperoleh suara terbanyak di partainya.
Sofyan Tan menegaskan, kunci kesuksesan selain fokus dan komitmen, yang lainnya adalah karakter.
Dengan pendidikan yang baik selama 3 hingga 4 tahun di kampus, jika karakter yang dimiliki baik, maka kita akan menghasilkan penghasilan yang baik 30 hingga 40 tahun ke depan.
Namun, sebaliknya jika karakter buruk, penghasilan yang diperoleh selama 30 hingga 40 tahun bisa habis hanya dalam wakti 3 hingga 4 hari melalui judi online.
“Karakter yang bagus akan menjamin seseorag sukses selama-lamanya,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Hadir dalam acara Ketua Yayasan MBP Christianto Y.V Tarigan, SE.MH, Kepala LLDIKTI Wilayah 1 Sumut Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D, Rektor UMBP Dr. Sarman Sinaga, MM Ketua ABPPTSI Wilayah Sumut Prof Dr. H. Bahdin Nur Tanjung MM dan Anggota DPRD Medan Fraksi PDI Perjuangan Jusuf Ginting.
Ketua Yayasan MBP Christianto Y.V Tarigan, SE.MH mengingatkan para wisudawan bahwa selesai prosesi hari ini ada perubahan status dari mahasiswa menjadi sarjana dengan status pengangguran terbuka.
Tetapi yakin dan percaya, katanya, bahwa alumni yang sudah ditempa 3 hingga 4 tahun di kampus sudah cukup sebagai bekal di dunia yang nyata.
“Kampus dan pendidikan adalah tempat untuk mengubah mindset agar kita menjadi seorang problem solver, pemecah masalah,” ujarnya.
Hal itu, katanya, bisa dilihat mengapa bisnis startup seperti Gojek dan Grab masih bertahan hingga kini.
“Itu karena mereka hadir sebagai pembawa solusi dari persoalan di masyarakat dalam masalah transportasi yang murah nyaman dan layanan jasa pengantaran makanan dan minuman bagi masyarakat,” ujar Christianto Y.V Tarigan. (lis)