Medan, 6/3 (indonesiaaktual.com) – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe
di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sepanjang tahun 2024, mencatat pencapaian yang menggembirakan seperti berhasil menjual 214.395 ounce granule emas dan 1.361.775 ounce granule perak murni.
“Penjualan emas pada 2024 itu meningkat 37% dibandingkan dengan tahun 2023,” ujar Direktur PT Agincourt Resources, Noviandri di Medan, Kamis (7/3/2025).
Dia mengatakan itu pada acara Buka Puasa Bersama Wartawan di Medan dengan Tema “Menjalin Harmoni untuk Masa Depan Berkelanjutan.
Selain talk show, acara Buka Puasa 2025 itu diisi dengan acara kuis, games, dan lucky draw
Dia menjelaskan, tambang yang beroperasi sejak tahun 2012 itu dikenal sebagai salah satu tambang emas dengan biaya operasional rendah serta standar keberlanjutan yang tinggi.
“PTAR berkomitmen tidak hanya pada keunggulan operasional, tetapi juga pada prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, ” katanya.
Dengan menerapkan teknologi modern dan praktik terbaik di industri, PTAR berupaya memaksimalkan manfaat bagi pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar dan lingkungan.
PTAR juga menjalankan pembangunan jangka panjang melalui Martabe Tahap 2 untuk memperpanjang umur tambang.
Dia menjelaskan, beberapa perkembangan positif telah terjadi, seperti beroperasinya Filtration Plant (dry tailing), South Dump, dan Alternative Tailing Facility 1.
PTAR juga terus melanjutkan pembuatan dewatering system di Tailings Management Facility (TMF)yang ditargetkan beroperasi pada kuartal II tahun 2026.
Komitmen terhadap lingkungan juga terus diperkuat.
Salah satu target utama PTAR adalah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30% dari tahun 2019 hingga 2030.
Untuk mencapainya, katanya, PTAR telah memasang solar PV berkapasitas 2,1 MWp, menggunakan biofuel B35, memanfaatkan energi terbarukan dari PLN, serta mengoperasikan alat-alat hybrid.
Adapun dalam aspek reklamasi dan konservasi, sepanjang 2024 PTAR telah menebar 21.095 seed ball dan menanam 29.183 benih pohon di berbagai area konservasi dan reklamasi.
Luas reklamasi yang telah tercapai adalah 11,96 hektare sesuai dengan rencana yang diajukan ke Kementerian ESDM.
Selain itu, PTAR menetapkan 100 hektare bekas TMF East sebagai kawasan konservasi.
Di bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), PTAR tetap memprioritaskan pembangunan di 15 desa sekitar tambang dengan anggaran sebesar 2,7 juta dolar AS pada 2024 .
“Program itu telah memberikan manfaat bagi lebih dari 32.696 individu,”ujar Noviandri
Selain itu, PTAR terus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dengan 76% dari total karyawan dan kontraktor PTAR merupakan tenaga kerja lokal.
Dari sisi kesetaraan gender, 24% atau 254 dari 1.042 karyawan PTAR adalah perempuan.
Manager Environmental PTAR, Mahmud Subagya, menyebutkan, dalam konservasi keanekaragaman hayati , melindungi, adalah fokus utama dari upaya pengelolaan lingkungan PTAR selaras dengan praktik-praktik terbaik di industri dan meminimalkan risiko terhadap Perusahaan dari isu-isu terkait keanekaragaman hayati.
PTAR juga memastikan bahwa dampak terhadap keanekaragaman hayati yang terkait dengan kegiatan Perusahaan dapat diminimalkan melalui penerapan praktik-praktik terdepan di industri secara konsisten dalam pengelolaan keanekaragaman hayati dalam tahap pengembangan, operasi, dan penutupan proyek.
PTAR juga menyetujui dan memberikan pengawasan serta dukungan terhadap rencana aksi tahunan untuk mendukung peningkatan berkelanjutan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di Tambang Emas Martabe. Termasuk memelihara rencana strategis keanekaragaman hayati PTAR dan memastikan implementasinya.
Perusahaan menyadari adanya dampak negatif terhadap aspek keanekaragaman hayati dari kegiatan operasional yang dijalankan.
“Namun demikian, Perusahaan secara berkala melakukan pengelolaan dampak terhadap keanekaragaman hayati yang terkait dengan pengoperasian Tambang Emas Martabe didasarkan pada hierarki mitigasi dan diselaraskan dengan praktik unggulan industri,”katanya.
.
Adapun upaya kolaboratif dalam konservasi keanekaragaman hayati, PTAR bekerja sama dengan Yayasan Scorpion Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk terus membantu upaya perlindungan dan konservasi di Tapanuli Selatan.
Termasuk membantu penyelamatan burung yang dilindungi seperti Red Lories (Eos bornea), burung berparuh besar (Buceros sp.), dan Elang (Nisaetus cirrhatus),
Bekerja sama dengan peneliti terkemuka Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati dibentuk pada tahun 2019 oleh PTAR yang terdiri dari empat ilmuwan Indonesia yang bekerja secara independen.
Bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari & KLHK
dalam rehabilitasi lahan mangrove untuk penanaman dan perbaikan lahan mangrove di Tapanuli Tengah seluas 29 hektare.
Kemudian bekerja sama dengan Pantai Barat Camp Six, pelestarian dan konservasi Penyu di Muara Opu, Tapanuli Selatan
Sementara itu dalam bermitra dengan lembaga pendidikan,
PTAR berkolaborasi dengan sejumlah universitas terkemuka di bidang pendidikan, sains, penelitian, dan konservasi.
Hal itu dinilai sangat penting dilakukan untuk memajukan pemahaman Perusahaan tentang
konservasi keanekaragaman hayati.
Sejumlah universitas tersebut yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Pertanian Bogor, Universitas Nasional (UNAS), Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), dan Universitas Aufa Royhan (UNAR) di Padangsidimpuan.
Ke depan, PTAR akan menerbitkan dua buku yakni Jenis-Jenis Flora Ekosistem Batang Toru Tambang Emas Martabe dan Jenis-Jenis Fauna Ekosistem Batang Toru Tambang Emas Martabe.
Selain inisiatif kolaboratif, PTAR menyelenggarakan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati berskala besar dengan beberapa pihak eksternal.
Upaya-upaya tersebut antara lain Memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan mengadakan serangkaian kegiatan untuk menciptakan budaya melestarikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari di dalam site dan lingkungan masyarakat sekitar. Termasuk melepaskan 28.600 benih ikan endemik di Sungai Batu Horing.
Mendukung peresmian Pusat Penyelamatan Kera oleh Yayasan Scorpion Indonesia.
Memproduksi 26.095 bibit lokal di fasilitas pembibitan, mereklamasi 4,72 hektar lahan dan menanam 8.105 bibit tanaman lokal di area asli untuk pengayaan spesies.
Menanam 2.732 kilogram tanaman penutup tanah dan telah mendistribusikan 26.990 bola benih untuk pengayaan spesies di area hutan asli
Pemantauan air sungai Batang Toru secara berkala bersama dengan Tim Independen Pemantau Kualitas Air Sisa Proses Martabe
Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina S Hardono, menyebutkan, acara buka puasa dengan media yang digelar rutin tiap tahun itu diharapkan
meningkatkan silaturahmi dan kemitraan antara PTAR dan media. (lis)