Pascapendampingan Tanoto Foundation, manajemen, guru dan orangtua siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Amaliyah Karang Sari Permai dan SD Negeri 122375 Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar dirasakan telah berubah.
“Sekarang guru dan siswa semakin kreatif dalam proses belajar di kelas dan sekolah pun semakin berkembang,” ujar Kepala Sekolah MIS Amaliyah Pematangsiantar, Andi P Hasibuan di Siantar, Selasa (25/2/2020).
Proses belajar, mengajar dan sistim pengelolaan sekolah mulai dirasakan berubah positif saat Amaliyah terpilih menjadi satu dari 4 Madrasah Ibtidaiyah di Pematangsiantar yang menjadi mitra Tanoto Foundation pada tahun 2017.
Kalau dulu sistim belajar terbilang pasif, dimana guru mengajar dan murid mendengar, sejak mendapat binaan Tanoto, belajar mengajar jadi aktif.
Alhasil, katanya, proses belajar menjadi lebih hidup dimana siswa menjadi aktif, pemberani dan bahkan suka membaca. Perubahan positif juga pada manajemen sekolah seperti soal keuangan yakni dengan keterbukaan.
“Dengan keterbukaan, sumbangan malah jadi banyak karena orangtua siswa dan lainnya juga lebih murah hati memberi bantuan,” ujarnya.
Orangtua siswa bahkan bersedia ikut berperan aktif mengajar di kelas, seperti praktik membuat tauge dari kacang hijau.
Guru kelas III MIS Amaliyah, Ramadhan mengatakan, dengan belajar aktif, dia juga terus mengasah ilmu mengembangkan yang diajarkan Tanoto.
“Harus diakui, sejak mengikuti Program Pintar Tanoto, dirinya merasa lebih bersemangat mengajar,” katanya.
Pengawas Sekolah MIS Amaliyah Samsuddin Siregar, mengakui perkembangan pesat sekolah itu pascapendampingan Tanoto.
Kepala Sekolah SD Negeri 122375, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Murniati Nasution
bangga dengan perkembangan sekolahnya pascapendampingan Tanoto.
“Sekolah kami selalu menjadi percontohan dan banyak siswa yang tertarik bersekolah di SD Negeri 122375,” katanya.
Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Sumut, Yusri Nasution mengatakan, Tanoto Foundation mulai menjalankan Program Pintar di Sumut sejak 2018.
Hingga saat ini, Tanoto sudah mendampingi 114 sekolah MI dan SD di lima kabupaten dan kota di Sumut, yakni Medan, Pematangsiantar, Karo, Batubara dan Asahan. “Untuk di Siantar ada pendampingan untuk 24 sekolah SD, MI, SMP dan MTs,” katanya.
Tanoto berkomitmen penuh membantu pengembangan proses belajar mengajàr, mengelola perpustakaan dan manajemen sekolah untuk ikut berperan memajukan sumber daya manusia di Indonesia. (lis)