Medan, 27/4 (indonesiaaktual com) -Ketua DPP Golkar Sumut, Musa Rajekshah memastikan siap maju dan dicalonkan menjadi bakal calon Gubernur Sumut 2024 karena surat penugasan dari Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang di dalamnya ada dua nama yakni dirinya dan Bobby Nasution belum menjadi rekomendasi.
“Sepulang dari Jepang berlebaran dengan keluarga karena anak saya sekolah di sana, saya ketemu Ketum Golkar Pak Airlangga di Jakarta dan dia menyatakan bahwa penugasan belum keputusan akhir, tetapi ada surveii dan penilaian lagi dari DPP Golkar sebelum mengeluarkan rerekomendasi, ” ujarnya di Medan, Sabtu (27/4/2024).
Musa Rajekshah yang dipanggil akrab dengan Ijeck mengatakan itu pada sambutannya di acara Halalbihalal DPP Golkar Sumut.
Ijeck yang pernah menjadi Wagub Sumut periode 2018-2023 itu menegaskan, kewenangan penugasan dan rekomendasi itu ada di DPP.
“Saya siap maju, tapi tetap tegak lurus pada keputusan DPP Golkar,” ujarnya.
Mengutip pernyataan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ijeck kembali menegaskan, surat penugasan, bukan rekomendasi dan sebelum mengeluarkan rekomendasi akan ada penilaian dan survei.
Surat penugasan dengan lebih dari satu nama, katanya, juga terjadi di kabupaten/kota.
Mungkin karena terjadi di provinsi, menjadi perhatian banyak orang.
“Yang pasti kalau ditanya kesiapan, Bismillah, saya nyatakan, saya siap untuk maju jadi calon Gubernur Sumut. Kalau Allah berkehendak, Allah menentukan, saya mohon doa dari semua, ” ujarnya yang disambut riuh para pengurus dan kader Golkar.
Ijeck meminta doa ke semua pemuka agama agar Sumut dapat pemimpin yang amanah.
“Siapapun yang jadi Gubernur Sumut hendaknya amanah dan memikirkan rakyat, Sumut, dan negara, ” katanya.
Ijeck juga berharap dalam perjalan ke depan di Pemilihan Gubernur Sumut, tidak terjadi keributan dan perpecahan di Partai Golkar dan di tengah masyarakat.
Menjawab pertanyaan tentang pertemuan dengan Wali Kota Bobby Nasution, Ijeck menyebutkan, bahwa dia sudah mengatakan surat penugasan untuk mereka berdua diharapkan tidak jadi keributan dan permusuhan.
Ijeck mengaku mengajak Bobby sama-sama bergerak dan membiarkan masyarakat menilai dan DPP Golkar memutuskan. (lis)