Medan, 17/5 (indonesiaaktual.com) – Di tengah persaingan ketat antara media massa dan media sosial akibat teknologi yang semakin canggih dan tuntutan zaman, wartawan bisa tetap unggul dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi seperti AI/Chat GPT
“Meluaskan penyebaran berita termasuk mengambil ide atau bahan dari media sosial dan memanfaatkan IT seperti AI (Artificial Intelligence) untuk memperkaya gagasan dan mempercepat pembuatan berita bisa membuat wartawan tetap eksis,” ujar Praktisi Media Sosial , Wicaksono/Ndorokakung di Medan, Jumat (17/5/2024).
Dia mengatakan itu dalam pemaparannya tentang Tantangan dan Peluang Wartawan di acara Pelatihan Wartawan yang digelar PT Telkom Indonesia, Tbk di Medan, Jumat.
Pelatihan qartawan yang berlangsung 16 – 17 Mei 2024 di Kantor Wilayah Telkom Regional I Area Medan itu menghadirkan pemateri wartawan senior dari Publisiana.
Selain Wicaksono, pemateri lainnya
di Pelatihan Jurnalistik & Business Update Transformasi Telkom itu yakni Rustam F. Mandayun, Imam Wahyudi, M. Taufiqurohman, Nanang Junaedi.
Wicaksono menyebutkan, media sosial memperluas jangkauan audiens yang bisa direngkuh oleh wartawan.
Hal itu membuka peluang untuk menjangkau pembaca di seluruh dunia, yang tidak mungkin dilakukan hanya melalui media tradisional.
Interaksi langsung dengan audiens media sosial, katanya juga memberikan platform bagi wartawan untuk berinteraksi langsung dengan pembaca.
Hal itu memungkinkan wartawan mendapatkan umpan balik, menjawab pertanyaan, dan terlibat dalam diskusi yang memperdalam pengalaman berita bagi pembaca.
Wartawan juga bisa menggunakan media sosial untuk mengamati tren terkini dan opini publik yang bisa menjadi sumber berita dan membantu dalam memahami konteks berita yang lebih besar.
“Media sosial juga penting untuk membangun dan mengelola reputasi profesional wartawan, ” katanya.
Dengan kehadiran yang aktif dan profesional di media sosial, wartawan semakin dapat membangun kredibilitas dan kepercayaan dengan audiens mereka.
//Pemanfaatan IT//
Wicaksono menuturkan, tantangan wartawan di era media sosial khususnya soal kecepatan pembuatan dan pelepasan berita bisa diatasi dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).
AI adalah cabang ilmu komputer yang fokus pada pengembangan sistem komputer yang dapat melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia.
ChatGPT, yang diluncurkan November 2022 dab bisa diakses melalui alamat https://chat.openai.com adalah salah satunya.
Chatbot yang dapat melakukan interaksi dengan penggunanya (manusia) semakin memudahkan kerja wartawan.
ChatGPT tersebut bisa memberikan jawaban yang logis ketika pengguna menanyakan sesuatu dan memberi perintah (prompt) untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks.
Pencarian informasi secara cepat dari berbagai sumber dengan menggunakan ChatGPT akan mempercepat proses pengumpulan data untuk artikel atau laporan.
“ChatGPT yang dapat membantu wartawan dalam merangkum artikel panjang, menerjemahkan bahasa asing, dan mengubah data kompleks menjadi konten yang lebih mudah dipahami akan semakin memudahkan wartawan bekerja,” katanya.Dengan ChatGPT, wartawan juga tidak akan kekeringan ide.
//Cara Memberi Perintah Yang Efektif ke ChatGPT//
1.Mulai dengan kata aktif
Selalu awali perintah dengan kata aktif, seperti tuliskan, buatkan, sebutkan.
2 Beri konteks
ChatGPT dapat memberikan jawaban yang relevan jika diberi konteks yang cukup saat kita bertanya.
3.Bermain peran
Mintalah ChatGPT untuk berperan sebagai figur tertentu, misalnya ahli pemasaran digital, jika kita meminta saran cara meningkatkan kesadaran merek produk UKM.
4.Gunakan tanda petik
ChatGPT mampu memberikan jawaban yang lebih baik jika pengguna menyematkan tanda petik untuk menekankan kepentingan sebuah kata.
5.Sebutkan panjang jawaban
Berikan batasan panjang respons ChatGPT secara spesifik, misalnya 500 kata, untuk menghindari kebingungan.
Wicaksono meminta wartawan jangan ragu untuk selalu memperbaiki prompt, practice makes a man perfect.
Apabila pengguna merasa belum puas dengan respons pertama ChatGPT, jangan ragu untuk mengubah perintah.
Wartawan Senior Imam Wahyudi menegaskan penggunaan data atau kutipan dan foto dari berbagai sumber boleh dilakukan wartawan dalam pemberitaan asal dengan kejujuran alias mencantumkan sumbernya. (Lis)