Medan, 16/10 (Indonesiaaktual.com) – Huawei Cloud Indonesia menggelar Diskusi Panel Industri bertema Empowering Fintech with Cloud untuk memfasilitasi para pelaku utama industri fintech menyelami lebih dalam berbagai cara inovatif guna memahami bagaimana teknologi dapat memberdayakan bisnis fintech.
“Tujuannya agar para pelaku utama industri fintech tetap unggul dalam industri yang terus berkembang,” ujar CEO Huawei Cloud Indonesia James Zhang di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Diskusi Panel Industri bertema Empowering Fintech with Cloud itu, katanya, menegaskan komitmen Huawei untuk memajukan industri fintech Indonesia seiring dengan cita-cita negara untuk menjadi pusat ekonomi global melalui lompatan ekonomi digitalnya yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Selama diskusi tersebut, Huawei memperkenalkan berbagai rangkaian holistik inovasi dan solusi cloud-nya
Termasuk solusi yang melampaui teknologi cloud untuk meletakkan infrastruktur dasar bagi industri fintech yang tengah bertransformasi pesat, didorong oleh permintaan akan kelincahan, inovasi, dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
James Zhang menegaskan, Huawei Cloud yang dipadukan dengan berbagai solusi tambahan itu memberdayakan perusahaan fintech untuk mempercepat transformasi digital.
Kemudian meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang personal dan lancar.
“Huawei berharap dapat bersama-sama membina jaringan dan kolaborasi, baik itu perusahaan fintech, praktisi industri teknologi, atau regulator, untuk mengeksplorasi bagaimana solusi teknologi, termasuk layanan cloud, keamanan, dan manajemen data dapat memberdayakan bisnis fintech untuk berinovasi, meningkatkan skala, dan tetap kompetitif,” katanya.
Huawei, ujar dia, juga memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menyediakan layanan kepada pelanggan dari sektor keuangan di seluruh dunia.
Dengan pusat data yang berlokasi di lokasi utama di seluruh dunia, termasuk pusat data lokal yang diluncurkan di Indonesia sejak 2022, Huawei menawarkan layanan cloud full-stack dan platform kolaborasi berkualitas tinggi.
“Itu menjadikannya pilihan ideal bagi semua penyedia layanan keuangan yang membutuhkan platform yang aman, dapat diskalakan, dan hemat biaya untuk memberikan layanan keuangan mutakhir dengan memanfaatkan teknologi cloud bersama dengan manajemen data, keamanan, dan solusi kepatuhan yang canggih sehingga membantu fintech dan lembaga keuangan berkembang dalam lingkungan yang sangat kompetitif,”ujar James.
Dengan motto layanan “Everything-as-Service” yang menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan digital, Huawei Cloud menawarkan layanan komputasi, penyimpanan, dan sumber daya jaringan bagi perusahaan fintech dari satu jaringan global, serta fitur layanan terkemuka yang mencakup konvergensi pemrosesan big data dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dengan fondasi teknologi cloud tercanggih di industri, dan dilengkapi dengan solusi keuangan digital yang komprehensif, Huawei Cloud berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan fintech dan regulator guna meningkatkan dan memperkuat inklusi keuangan digital, sekaligus menyuntikkan energi baru ke dalam ekonomi digital di Indonesia.
Diskusi itu juga menyoroti bagaimana perusahaan fintech dapat menavigasi tantangan industri, meningkatkan operasi, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan transformasi di sektor keuangan.
Diskusi itu menghadirkan para pelaku utama di industri fintech, termasuk Resty Amalia, Vice President Finance KoinWorks, Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing, Pintu, Martin Hong, Chief Technology Officer Qoala, Marcella Wijayanti.
Kemudian Head of Education, Literacy, and Research Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) and Director of Findaya, Rizkie Sulistio, Vice President of Solution Architect Privy, Michael Li, Country Manager, Finvolution, dan Chuan Lu, Finance Solution Expert, Huawei Cloud.
“Di antara kemajuan utama terkini dalam fintech dan konvergensinya dengan insurtech dan mata uang kripto adalah fokus baru pada bagaimana tren yang muncul seperti layanan Paylater dan dompet digital merevolusi lanskap keuangan,” ujarnya.
Diskusi itu juga membahas dampak inovasi tersebut pada perilaku konsumen dan meneliti bagaimana kolaborasi antara lembaga keuangan tradisional dan perusahaan rintisan fintech dapat mendorong inklusi keuangan.
Termasuk juga meningkatkan pengalaman pelanggan, dan membentuk masa depan keuangan, serta peran mata uang kripto yang terus berkembang dan potensi solusi asuransi yang dipersonalisasi melalui kemitraan fintech dan insurtech.
Deputi Direktur Pengembangan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Satrio Nugroho, mengatakan OJK terus mendorong pengembangan dan penguatan industri Inovasi Keuangan Digital.
Dorongan itu seiring dengan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan IAKD 2024-2028.
Peta jalan yang baru saja diluncurkan tersebut merupakan inisiatif OJK dalam rangka menciptakan industri yang terpercaya dan kredibel dengan tetap mendorong inovasi, menjaga stabilitas keuangan dan menegakkan perlindungan konsumen.
“Transformasi digital diharapkan mampu menjawab tantangan dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan menghubungkan inovasi teknologi dengan kebutuhan nyata masyarakat dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi semua lapisan, “katanya.
Menurut dia, diperlukan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak, terutama untuk mendorong inovasi teknologi serta literasi yang bermanfaat untuk untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif, berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Oleh karena itu, saya mengapresiasi inisiatif baik Huawei untuk menggelar diskusi yang sangat produktif ini dalam rangka mendorong para pelaku utama industri fintech untuk terus bertransformasi dan memberdayakan bisnis fintech sebagai bagian dari lompatan ekonomi digital menuju visi besar mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Satrio Nugroho. (lis)