Medan, 21/12 (indonesiaaktual.com) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meraih peringkat 2 Badan Publik Kualifikasi Informatif dalam kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digelar Komisi Informasi Pusat (KIP).
“Penghargaan yang diraih itu menunjukkan komitmen Telkom dalam menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas informasi,” ujar VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Penghargaan diberikan langsung Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro kepada VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko, di Ballroom Hotel Movenpick, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Andri Herawan Sasoko mengatakan, sebagai bagian dari Badan Publik, Telkom senantiasa berkomitmen memperkuat keterbukaan informasi, salah satu pilar utama penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Andri menambahkan Telkom terus berupaya meningkatkan pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan dan efektivitas layanan informasi publik.
“Melalui berbagai kanal komunikasi yang kami miliki, Telkom berupaya memenuhi hak akses masyarakat terhadap informasi publik dan meningkatkan transparansi sebagai landasan dalam membangun kepercayaan stakeholders,”ujarnya.
Hasil kualifikasi Keterbukaan Informasi Publik dinilai melalui e-Monev (Monitoring dan Evaluasi), merupakan proses evaluasi yang digunakan KIP untuk menilai tingkat Keterbukaan Informasi Publik dari Badan Publik.
Proses itu melibatkan pengisian kuesioner (Self-Assessment Quesioner/SAQ) oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di setiap Badan Publik yang menjadi instrumen penting dalam mengukur sejauh mana badan publik memenuhi standar keterbukaan informasi.
Hasil e-Monev itu menjadi dasar untuk memberikan penilaian serta penghargaan kepada Badan Publik yang telah menunjukkan komitmennya terhadap keterbukaan informasi.
Pada tahun 2024, terdapat peningkatan jumlah Badan Publik yang masuk Kategori Informatif yaitu sebanyak 162 Badan Publik, termasuk 36 perusahaan BUMN di dalamnya, dibandingkan 139 Badan Publik pada tahun sebelumnya.
Namun demikian, sebanyak 160 Badan Publik atau sekitar 44 persen dari total 363 Badan Publik yang dimonitoring dinilai kurang informatif atau tidak informatif.
Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro memberikan apresiasi kepada Badan Publik yang masuk kualifikasi Informatif yang mengalami peningkatan dari sebelumnya.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Badan Publik yang telah berkomitmen dalam mewujudkan transparansi informasi semoga menjadi pemicu Badan Publik lainnya untuk memperbaiki pelayanan informasi kepada masyarakat,” ujarnya. (lis)