Literasi oleh Ida Tiurma Siregar KPPN Balige (indonesiaaktual.com)
1. LATAR BELAKANG
Sesuai Pasal 2 (dua) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada asas kepastian hukum. profesionalitas. proporsionalitas. keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efissen, keterbukaan. non desknmnatif, persatuan dan kesatuan, keadian dan kesetaraan, dan kesejahteraan dan Pasal 3 (tiga) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan kode penlaku. komitmen, integntas moral. dan tanggung jawab pada pelayanan publik, diperlukan kompetensi, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan profesionalitas jabatan.
Kompetensi bagi ASN sangat diperlukan, sehingga terbitah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 20217 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara. Hal ini dimaksudkan agar setiap instansi pemenntah dapat menyusun standar kompetensi jabatan aparatur sipil negara dalam organisasi yang menjadi lingkup kewenanganya. yang merupakan sarana dasar dalam menyelenggarakan sistem merit manajemen aparatur negara. Untuk mendukung terwujudnya profesionalisme Aparatur Sip Negara dan untuk menyelenggarakan Sistem Ment dalam manajemen Aparatur Sipil Negara diperlukan standar kompetensi jabatan, yang terdiri atas Kompetensi Tekms, Kompetensi Manajenai, Kompetensi Sosial Kultural.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain termasuk salah satu dari kompetensi Manajerial dengan defenisi kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempumakan keterampilan dri, mengenspirasi orang lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang. mendorong kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik. bimbingan untuk membantu orang jam untuk mengembangkan potensi dirinya. Kompetensi ini terdiri dari 5 level yaitu:
1. Pengembangan diri
2. Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Memberikan umpan balik. membimbing
4. Menyusun program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran.
5. Mengptakan situasi yang mendorong organisasi untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian hasil.
Kepemimpinan Maxwell memperkenalkan 5 level kepemimpinan yang telah ia kembangkan, diterapkan, dan diluangkan ke dalam sebuah buku yang berjudul “The 5 Levels of Leadership.
Level Kepemimpinan menurut Jhon Maxwell ada 5 yaitu: 1. Positionz Posisi 2. Permissionz Perkenaan
3. Production Produktivitas 4. People Development « Menyenangkan orang lain 5. Pinnacle – Puncak
Dengan konsep 5 level kepemimpinan seseorang calon pemimpin dapat memahami dengan jelas apa yang akan dilakukan dan yang bisa dicapai, sehingga mudah dipelajan dan tentunya dapat diterapkan.
II. PEMBAHASAN
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipll dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Untuk mendukung terwujudnya profesionalisme ASN dan untuk menyelenggarakan Sistem Merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara diperlukan standar kompetensi jabatan. Sistem Ment adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi. kompetensi. dan kinena secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik. ras. wama kulit. agama, asal Usul, jenis kelamin, status perrikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Standar Kompetensi ASN adalah desknpsi pengetahuan. keterampilan dan perilaku yang diperlukan seorang ASN dalam melaksanakan tugas jabatan. yang terdiri atas Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial. Kompetensi Sosial Kulturai. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang tekrus jabatan. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perlaku yang dapat damati. diukur, dikembangkan untuk memimpin dar’atau mengelola unit organisasi. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap/peniaku yang dapat damati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman bennteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya. penlaku. wawasan kebangsaan. etika. nilai-rulai, moral, emosi dan prinsip. yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan. Memegang suatu jabatan berarti memegang suatu kepemimpinan.
Kepemimpinan satu dari banyak hal yang senantiasa membangkitkan semangat dan antusiasme. Kepemimpinan adalah pengaruh. disebut pemimpm jika seseorang bisa meningkatkan pengaruhnya dalam din orang lam. Dengan kata lan mereka dapat memimpin dengan efektif. Jhon C Maxwell memperkenalkan 5 level kepemimpinan yang telah ia kembangkan, diterapkan, dan diluangkan ke dalam sebuah buku yang benudul “The 5 Levels of Leadership” Ada ungkapan pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk? Bagaimana dengan mereka yang merasa tidak dikarunai bakat memimpn? Dengan konsep 5 level kepemimpinan seseorang calon pemimpin dapat memahami dengan jelas apa yang akan dilakukan dan yang bisa dicapai, sehingga mudah dipelajari dan tentunya dapat diterapkan. Setiap Level saling berhubungan satu dengan yang lam. 5 (Lima) Level Kepemimpinan yang
disampaikan oleh john Maxwell sangat relevan dengan yang damanatkan oleh Permenpan RB nomor 38 Tahun 2017 terkait dengan Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang lain.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain relevan dengan kepemimpinan menurut Jhon C Maxwell sebagai berikut:
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain pada Level 1 adalah Pengembangan diri.
Indikator perilaku:
– Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan.
– Menunjukkan usaha mandiri untuk mempelajar iketerampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran.
– Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari orang-orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi.
Menurut Jhon C Maxwell level 1 adalah Position yaitu kepemimpinan yang orang lain mengikuti karena keharusan. Tingkat terendah dalam kepemimpinan. Pengaruh yang dilakukan oleh pemimpin di level ini adalah karena jabatannya. Orang lain mengikuti karena keharusan. Menggunakan jabatan untuk membuat orang lain mengikuti adalah kurang tepat. Jabatan tidak bisa menggantikan pengaruh. Orang yang hanya mencapai level 1 bisa menjadi alasan mereka tidak pemah menjadi real pemimpin, bahwa level 1 diperoleh karena pencapaian individu. Kontribusi melalui talent, pengembangan skill dan pengetahuan individual.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain pada Level 2 adalah meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara melaksanakan suatu pekerjaan.
Indikator perilaku:
– Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yangjelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
– Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru.
– Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.
Menurut Jhon C Maxwell level 1 adalah Permission yaitu kepemimpinan dimana orang mengikuti karena mereka menginginkan. Saat anda menyukai orang lain dan memperlakukan sebagai orang yang bernilai anda mulai mengembangkan rasa percaya diri.
Hubungan positif yang dikembangkan berarti anda masuk pada level 2 yaitu anda mulai mengembangkan pengaruh dalam diri mereka.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain pada Level 3 adalah memberikan umpan balik, membimbing.
Indikator perilaku:
– Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya.
– Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur, melakukan diskusi dengan bawahan untuk memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan.
– Mendorong kepercayaan diri bawahan, memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri: memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang.
Menurut Jhon C Maxwell level 1 adalah Produktivitas yaitu kepemimpinan dimana orang mengikuti karena apa yang telah anda lakukan untuk organisasi.
Pemimpin memperoleh pengaruh serta kepercayaan dan orang-orang mulai mengikuti karena apa yang telah mereka lakukan untuk organisasi. Banyak hal positif mulai terjadi saat seorang pemimpin naik ke level 3 antara lain, pekerjaan diselesaikan, rasa percaya diri dan antusiasme meningkat, kesempatan untuk terus meningkatkan hasil mulai terasa pengaruhnya. Memimpin dan mempengaruhi orang lain menjadi menyenangkan di level ini, sehingga pemimpin bisa tergoda untuk berhenti di level ini.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain Level 4 adalah menyusun program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran
Indikator perilaku:
– Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan/pendidikan/ pengembangan kompetensi dan karir.
– Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi.
– Mengembangkan orang-orang — disekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.
Menurut Jhon C Maxwell kepemimpinan level 4 adalah People Development yaitu pemimpin yang menyenangkan orang lain atau Empowering Others yaitu mengembangkan orang lain.
Pemimpin menggunakan jabatan, relasi, dan produktivitas untuk mengembangkan orang yang mereka pimpin yang kelak akan siap menjadi pemimpin. Pemimpin menjadi besar bukan karena kekuasaan melainkan karena kemampuan mereka memberdayakan orang lain. Orang lain mengikuti karena apa yang telah Anda lakukan terhadap mereka.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain Level 5 adalah Menciptakan situasi yang mendorong organisasi untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian hasil.
Indikator perilaku:
– Menciptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan di tingkat instansi.
– Merekomendasikan/memberikan penghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil, memastikan dukungan bagi orang lain dalam mengembangkan kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi.
– Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi.
Menurut Jhon C Maxwell kepemimpinan Level 5adalah Pinnade yaitu pemimpin yang mengembangkan orang lain supaya mereka menjadi pemimpin sampai ke level 4.
Pada umumnya orang bisa belajar untuk menapaki dari level 1 sampai level 4, namun peda level 5 membutuhkan lebih dari usaha keahlian dan perhatian. Biasanya hanya mereka yang memiliki bakat alamiah untuk memimpin yang bisa tiba di level tertinggi ini.
Jadi ape yang dilakukan para pemimpin pada level 5 ini? Yaitu mengembangkan orang lain menjadi pemimpin sampai level 4. Pemimpin level 5 meninggalkan keadaan positif dalam pekerjaaan mereka. Mereka mampu memimpin lintas jabatan, organisasi, dan kadang kala juga lintas industri.
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain tidak dapat dilepaskan dengan kompetensi-kompetensi lainnya yang harus dilakukan oleh ASN. Sebagai Pemimpin level yang sudah anda raih tidak akan pernah Anda tinggalkan, sebaliknya anda menggunakan level itu sebagai dasar untuk membangun level selanjutnya. Para pemimpin tidak meninggalkan satu level dan berpindah pada level selanjutnya. Mereka menambah level yang lebih tinggi di atas level mereka saat ini. Itu adalah proses membangun. Setiap Level saling berhubungan satu dengan yang lain. 5 (Lima) Level Kepemimpinan yang disampaikan oleh John C Maxwell sangat relevan dengan yang diamanatkan oleh Permenpan RB nomor 38 Tahun 2017, terkait dengan Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang lain.
Ill. SIMPULAN
Kompetensi pengembangan diri dan orang lain tidak dapat dilepaskan dengan kompetensikompetensi lainnya yang harus dilakukan oleh ASN. Sebagai Pemimpin level yang sudah anda raih tidak akan pernah Anda tinggalkan, sebaliknya anda menggunakan level itu sebagai dasar untuk membangun level selanjutnya.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 20217 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
htt. s://klc2.kemenkeu. o.id/kms/knowled » e/5-levelleadershi -efcd9d98/detail/
Oleh Ibu Ita Hartati dari Widyaiswara Ahli Madya PPSDM
5 Level Kepemimpinen Jhon Maxwell dan Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang Lain.
Buku Kepemimpinan menurut Jhon Maxwell yang berjudul ” The 5 Levels of Leadership.