Medan, 25/1 (indonesiaaktual.com) -:Real Estate Indonesia (REI) Sumut di 2025 berkonsentrasi penuh mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang merupakan program nasional dan pembangunan 220.000 rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)..
“Untuk program 3 juta rumah, REI Sumut masih menunggu skemanya dari pusat. Kalau rumah MBR, dengan 320 jumlah anggota, REI Sumut optimistis bisa terealisasi, ” ujar Ketua REI Sumut, Rakutta Karo- Karo di Medan, Jumat (24/1/2025) malam.
Rakutta mengatakan itu pada acara Syukuran dan Silaturahim REI Sumut di The View Restaurant Cambridge Hotel Medan.
Selain silaturahim, pengurus DPD REI Sumut juga memberikan ulos kepada Gubernur Sumut terpilih Bobby Nasution, Wali Kota Medan terpilih Rico Waas, Wakil Wali Kota Medan terpilih Zaki Harahap, Wakil Bupati Deliserdang terpilih Lomlom Suwondo, dan Wakil Wali Kota Tanjungbalai Terpilih, Muhammad Fadly Abdina.
Dia menegaskan, dengan 320 pengembang anggota, REI Sumut optimistis target MBR di Sumut akan tercapai.
“REI Sumut optimistis menghadapi 2025. Apalagi, berbagai program sudah disiapkan dan dukungan pemerintah dengan memberikan stimulus untuk para konsumen,” ujarnya.
Didampingi Sekretaris, M Fadly Bangun dan Bendahara Andry Hendrawan, Rakutta Karo- Karo menjelaskan, salah satu stimulus yang diberikan pemerintah adalah menerapkan tarif Rp0 untuk pembayaran retribusi PBG dan Rp0 untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yaitu pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
Rakutta Karo- Karo menyebutkan bahwa pihaknya memiliki hubungan baik dengan perbankan dan Himbara.
“Hubungan baik, sangat baik. Karena itu kita optimis dengan target yang akan kita capai,”katanya.
//Gratis PBG dan BPHTB//
Wali Kota Medan yang juga Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution dalam sambutannya, mengajak semua pihak baik pemerintah, BUMN, BUMD, dan Perbankan menyukseskan Program Presiden Prabowo khususnya untuk memenuh kebutuhan rumah masyarakat.
“Program 3 juta rumah kita harapkan bisa didukung sama-sama agar program itu bisa tercapai.Ini sebuah program yang bagus untuk masyarakat,”katanya.
Program itu harus disupport dari mulai kebijakan di instansi masing-masing dan pribadi kita.
“Rumah merupakan kebutuhan dasar, yakni sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu, kita harus benar-benar men-support,” ujar Bobby.
Support perlu agar masyarakat yang belum memiliki rumah bisa memilikinya.
“Maka apa yang diprogramkan pemerintah harus dioptimalkan, seperti soal IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang telah berganti nama menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG),” katanya.
Saat ini, kata Bobby, PBG proses pembuatannya secara sistem adalah 48 hari kerja.
Di Kota Medan, IMB bisa selesai 10 hari setelah berkas yang dimasukkan lengkap.
“Daerah lain ada yang 10 jam dan ada yang bisa 4 jam. Nanti kita aplikasikan, makanya harus dimulai dari sekarang agar bisa di-launching Pak Wali Kota Medan terpilih,” ujar Bobby.
Kalau daerah lain bisa 4 atau 10 jam, ujar Bobby, kenapa di Sumut tidak bisa.
Boby mendorong Pemkot Medan dan Pemkab Deliserdang membuat prototipe, dimana desain rumah yang paling banyak dipesan masyarakat nanti dimasukan ke dalam prototipe.
Dengan cara itu, nantinya bisa menjadi dasar dan tidak perlu sidang untuk mendapat PBG.
Bobby pada kesempatan itu juga menginformasikan bahwa untuk memudahkan dan menstimulus masyarakat, Pemerintah Pusat menerapkan tarif Rp0 untuk pembayaran retribusi PBG dan Rp0 untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yaitu pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
“Syaratnya ada dan tidak terlalu berat, salah satunya bagi yang belum menikah, penghasilannya maksimal Rp7 juta, dan yang berkeluarga Rp8 juta”ujarnya.
Dia menyebutkan, program itu efeknya sangat baik untuk developer.
“Untuk di wilayah Kota Medan minggu depan berlaku, masyarakat di Medan akan diberikan stimulus berupa tarif Rp0 untuk PBG dan BPHTB,” ujarnya.
Syarat keduanya, harus untuk pembelian rumah pertama yakni Tipe 36 dan 48, luas tanah 70 m2.
Sedangkan gratis PBG juga khusus untuk tipe rumah 36 dan 48, tetapi luas tanah bisa sampai 200 m2.
Kebijakan itu berlaku di seluruh Indonesia, tetapi peraturannya harus dijabarkan di daerah.
“Saya yakin apa yang dicita-citakan masyarakat untuk memiliki rumah, bukan hanya untuk MBR, tapi saya yakin putaran ekonominya, dampak ekonominya bisa dirasakan oleh developer khususnya REI,”ujarnya.
Bobby meminta acara silaturahmi seperti harus rutin digelar untuk sharing ilmu dan informasi para developer, pemerintah dan perbankan, tentu akan mencapai hasil yang baik.
“Mari kita sama-sama sukseskan program Pak Presiden, Sumut harus bisa jadi provinsi yang jemput bola ke pemerintah pusat,”ujarnya.
//Hubungan Baik Dengan Perbankan//
Mantan Ketua DPD REI Sumut yang kini menjabat Wakil Ketua DPP REI, Andi Atmoko Panggabean mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak Perbankan yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut dia, Perbankan merupakan mitra strategis para kontraktor anggota REI.
“Pada para Perbankan, jangan ragu untuk memberikan kredit kepada anggota REI Sumut. REI berkomitmen menjadi garda terdepan untuk pembangunan perumahan rakyat 3 juta rumah, “katanya.
Sebagai pengusaha, katanya, yang diperlukan waktu yang cepat.
“Kami tidak terlalu mempermasalahkan biaya, tapi soal waktu bagaimana bisa lebih cepat untuk kepentingan masyarakat,”ujar Andi Atmoko.
Mudah-mudahahan, ujar dia, kolaborasi itu bisa mensejahterakan dan menyukseskan program pemerintah ke depan.
//Anggota dan Pengurus REI Sumut Bakti Sosial//
Ketua Panitia Silaturahim dan Syukuran Tahun Baru 2025 REI Sumut, Join Mars Ginting menyatakan ada rangkaian kegiatan yang dilakukan REI Sumut sebelum acara puncak, yaitu pemberian bantuan ke panti asuhan dan kebaktian.
Bakti sosial dilakukan pada Kamis (23/1/2025).
Adapun panti asuhan yang dikunjungi yaitu panti Anugerah Linda Indonesia, Sekolah Luar Biasa ( SLB ) C Karya Tulus, Panti Asuhan Bintang Kasih Sumut, Panti Asuhan Gelora Kasih GBKP Suka Makmur, Panti Asuhan Vita Dul Cedo dan Yayasan Menabur Cinta Kasih
Dijelaskannya, pemberian bantuan itu merupakan program tahunan REI Sumut yang biasanya dilakukan saat Natal dan Tahun Baru serta saat Bulan Ramadan nanti
“Target kita adalah menyumbang 1.000 anak yatim dan acara tahunan ini biasanya dilakukan dua kali dalam setahun,”ujarnya.
Sebelum pelaksanaan acara puncak, pengurus dan anggota REI Sumut mengadakan kebaktian yang diikuti oleh pengurus dan anggota yang beragama Kristen. (lis)