Medan, 25/1 (indonesiaaktual.com) -Surya Salim terpilih sebagai Ketua DPD ASITA Sumut pada Musda XII DPD ASITA Sumut yang digelar di Medan, Senin (24/2/2025).
Surya Salim, Pimpinan Duta Ceria Tour dan Travel menggantikan Solahuddin Nasution yang sudah tiga periode (2008-2025) menjabat Ketua DPD ASITA Sumut dan menjabat Wakil Ketua Umum 1 DPP ASITA (2024-2029) setelah terpilih pada Munas ASITA di Batam Tahun 2024.
Surya Salim yang sebelumnya menjabat di Dewan Penasehat Tata Krama ASITA
memperoleh 50 suara, unggul dari calon lainnya, Yulhendri Sulhatris dari Synergi Ravelino Tours and Travel yang mendapat 25 suara.
Sebelumnya, ada CHJ Gultom dari Boraspati Express Tours and Travel yang juga mencalonkan diri, tapi akhirnya mundur dari pencalonan.
Solahuddin berharap ketua dan pengurus terpilih mampu membawa anggota DPD ASITA Sumut untuk beradaptasi terhadap perkembangan yang ada.
Apalagi tantangan bisnis semakin banyak, termasuk menyangkut kebijkan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah dan kenaikan PPN menjadi 12%.
“Hal itu juga menjadi PR bagi ketua dan pengurus DPD ASITA Sumut terpilih agar para anggota bisa survive,” ujarnya.
Sebelumnya dalam sambutannya di Pembukaan Musda XII ASITA Sumut itu, Solahuddin Nasution meminta Pemerintah mengeluarkan regulasi untuk melindungi perusahaan perjalanan dari 3 disrupsi.
Tiga disrupsi itu, pertama adalah munculnya COVID-19 yang telah menyebabkan banyak perusahaan biro perjalanan terpuruk bahkan tidak mampu bangkit lagi.
COVID-19 telah menghantam sendi-sendi perekonomian dunia.
Khususnya sektor pariwisata yang paling terkena dampak dan paling lambat recovery-nya adalah biro perjalanan wisata.
Disrupsi kedua adalah perkembangan teknologi informasi yang tumbuh pesat sejak beberapa tahun terakhir.
Kehadiran online reservation system, online booking, TikTok, Instagram dan fitur-fitur lain di media sosial telah menggerus usaha-usaha yang dijalankan biro perjalanan pariwisata selama ini.
Dengan mudah orang tidak lagi menggunakan jasa biro perjalanan.
Disrupsi yang ketiga adalah perilaku milenial.
Akibat kemajuan teknologi, kaum milenial cenderung tidak lagi menggunakan jasa biro perjalanan untuk melakukan traveling.
Mereka bisa melakukan perjalanan sendiri dengan menggunakan android (smartphone).
Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku perjalanan milenial tidak bisa disalahkan, namun katanya, ASITA berharap, dalam sendi-sendi usaha, ada tata kelola yang sehat.
Ada peraturan atau regulasi yang bisa mengatur dan memberikan perlindungan terhadap usaha biro perjalanan.
“Tiga poin ini membuat kita harus melakukan reposisi, menyesuaikan diri terhadap perkembangan karena persaingan semakin ketat dan tajam,” ujarnya.
Ketua Umum DPP ASITA, Nunung Rusmiati menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi di antara sesama perusahaan perjalanan, khususnya anggota ASITA gun menghadapi disrupsi yang terjadi.
Nunung Rusmiati berharap tahun 2025 dapat menjadi tahun kebangkitan anggota ASITA.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut, Zumri Sulthony; saat membacakan kata sambutan Gubernur Sumut, Bobby Nasution mengatakan, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Sumut.
Pariwisata merupakan sektor yang menjanjikan untuk memberikan manfaat luas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Pariwisata, katanya, memiliki multiplier effect ke berbagai sektor dan berdampak langsung kepada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Saat ini Pemerintah Provinsi Sumut tengah memprioritaskan berbagai program pengembangan pariwisata, seperti pembangunan infrastruktur, sarana prasarana serta promosi berbagai event pariwisata Sumut.
Salah satunya adalah peluncuran kegiatan kalender of event Sumut 2025 yang sudah dilancarkan pada 21 Januari 2025.
Langkah itu merupakan implementasi dan upaya keseriusan Pemerintah Provinsi Sumut untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
Menurut dia, sebagai mitra pemerintah, tentunya ASITA harus bersinergi dalam meningkatkan kualitas kepariwisataan di Indonesia, khususnya di Sumut.
Terlebih saat ini sudah semakin banyak pintu masuk wisatawan, baik melalui jalur pelabuhan udara dan pelabuhan laut dari berbagai negara.
“Tentunya dengan semakin banyaknya strategi dalam mempromosikan paket-paket wisata yang bervariasi yang ditawarkan kepada wisatawan dan kerja sama yang baik dengan para stakeholder, akan membuat wisatawan merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya selama berwisata,” ujarnya.
Zumri Sulthony mengatakan, DPD ASITA Sumut harus mampu bersaing dengan kompetitor yang ada di provinsi lain di Indonesia dan di luar negeri. (lis)