Medan, 20/3 (indonesiaaktual.com) – PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) menargetkan Rp1 triliun dari penjualan
investasi Sukuk Tabungan seri ST014.
“BSI menjadi mitra distribusi dari Kementerian Keuangan RI untuk memasarkan produk investasi Sukuk Tabungan seri ST014, dan membidik target penjualan sebesar Rp1 triliun,” ujar Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Menurut dia, Perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai.
Dalam melakukan penjualan Sukuk Tabungan seri ST014, BSI telah menyiapkan Sukuk Gold Ownership Program.
Program itu merupakan inovasi terbaru dari BSI untuk terus menghadirkan pilihan investasi bagi para nasabah.
“Hadirnya Sukuk Gold Ownership Program menjadi pilihan bagi nasabah dengan berbagai keunggulan dan manfaat. Program itu merupakan bundling produk Sukuk Seri ST014 dengan produk BSI Cicil Emas, yang kemudian imbal hasilnya dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas,” ujar Anton.
Dia menyebutkan, program itu diperuntukkan bagi nasabah prioritas untuk merencanakan investasi yang aman dan berkelanjutan, serta memiliki banyak kemudahan.
BSI melengkapi program Sukuk Gold Ownership dengan berbagai fitur spesial bagi para nasabah yang mengikuti program itu, antara lain seperti DP 0%, spesial margin, dan bebas biaya admin khusus nasabah BSI Prioritas
ST014 merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan, memiliki imbal hasil kupon dengan sistem floating with floor, serta dijamin pemerintah.
Pemesanan ST014 , katanya dapat dipesan melalui BYOND by BSI atau BSI Net Banking.
Sepanjang 2024, ada 5 SBSN yang didistribusikan oleh BSI yaitu SR020, ST012, SWR005, SR021, dan ST013.
Kelima SBSN tersebut melampaui target penjualan yang ditetapkan Kementerian Keuangan.
Selain penjualan pada Pasar Perdana, capaian penjualan Sukuk Ritel pada Pasar Sekunder juga mengalami pertumbuhan yang menggembirakan.
“Ini menujukkan peningkatan minat yang cukup besar dari investor ritel untuk berinvestasi produk Sukuk Ritel baik melalui penawaran Pasar Perdana dan juga transaksi melalui Pasar Sekunder,” katanya.
Anton mengatakan pertumbuhan volume transaksi SBSN yang diperoleh BSI sejatinya merupakan hasil kerja sama yang solid antara bank, nasabah, dan Kementerian Keuangan yang banyak memberikan kepercayaan kepada BSI.
BSI senantiasa memperkuat bisnis Wealth Managenent melalui peningkatan transaksi SBSN di pasar perdana maupun pasar sekunder.
“Dengan berbagai langkah yang dilakukan, kami berharap pada 2025 akan semakin banyak nasabah yang memilih BSI untuk menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual,” ujarnya. (lis)