Medan, 11/8 (indonesiaaktual.com) -Anggot Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan mengungkapkan pada 2025, anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) turun dibanding 2024 sehingga dipastikan banyak program yang tidak dilanjutkan.
“Angaran yang menciut hingga hampir 50 persen akan menyebabkan banyak program yang sebelumnya sudah berjalan dengan baik, tidak dapat dilanjutkan di tahun 2025,” ujarnya di Medan, Minggu (11/8/2024).
Dia mengatakan itu saat memberi sambutan di acara Bimbingan Teknis Voice Over bagi pelaku industri kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf di Hotel Emerald Garden, Medan.
Dia memberi contoh Bimtek Voice Over bagi pelaku industri kreatif yang sangat baik sehingga banyak peminatnya di dua kali pagelaran.
Acara itu kemungkinan besar tidak bisa digelar lagi akibat anggaran Kemenparekraf/Baparekraf di 2025 dipangkas.
“Bimtek Voice Over bagi pelaku industri kreatif jangan harap ada lagi tahun depan, karena anggaran udah berkurang, ” ujar Sofyan Tan.
Sofyan Tan menuturkan, anggaran Kemenparekraf/Baparekraf untuk 2025 hanya tinggal Rp1,7 triliun atau jauh turun dibanding tahun 2024 yang masih sebesae Rp 3,2 triliun
Anggaran yang besar di 2024 membuat kegiatan bimtek dan festiva bisa digelar.
“Bisa jadi di 2025, program yang berguna untuk peningkatan potensi seni budaya dan industri kreatif tersebut sudah diganti dengan program makan siang gratis, ujar Sofyan Tan, politisi dari PDIP
Begitupun, ujar dia, semua harus tetap optimis dan berharap ada penambahan anggaran untuk Kemenparekraf/Baparekraf agar program yang berjalan tetap berkelanjutan.
“Tidak masuk akal jika pemerintah menginginkan pariwisata ditargetkan menjadi sumber devisa utama namun anggaran yang diberikan minim, ” katanya
Pariwisata, ujar Sofyan Tan membutuhkan banyak even promosi dan bimtek bagi para pelaku penggiat seni budaya serta pelaku industri kreatif.
Sofyan Tan juga berharap Bimtek Voice Over tidak berhenti di program Kemenfarekraf/Baparekraf, namun dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Pariwisata Kota Medan maupun Dinas Pariwisata Provinsi Sumut dengan menggelar berbagai lomba voice over dalam rangka promosi seni budaya dan pariwisata di daerah.
“Bikin Lomba Voice Over Promosi Potensi Pariwisata, agar para pelaku industri kreatif mendapat wadah untuk berkembang,” ujarnya.
Hadir dalam acara Ketua Tim Pokja Perpres Gim Kemenparekraf Donny Setiawan dan Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Medan Vianti Dewi Nasution.
Ada pun narasumber acara bimtek yakni Saladdin Yudono.
Ketua Tim Pokja Perpres GIM Kemenparekraf Donny Setiawan mengapresiasi dr Sofyan Tan yang sudah sering membawa program ekonomi kreatif di Kota Medan.
Dia pun berharap dengan program Bimtek Voice Over atau biasa dikenal dengan dubbing, para talenta yang ada di Sumut atau Medan khususnya, tidak hanya menjadi jagoan kandang, tetapi juga bisa menjadi jawara tingkat nasional serta internasional,
Donny mengungkapkan voice over saat ini sudah mulai digandrungi banyak kalangan untuk dijadikan profesi karena professi itu tidak mengenal batas usia baik anak muda maupun yang sudah dewasa dan tua sekalipun tetap bisa melakukannya selama konsisten dan terus berlatih.
“Program voice over atau orang kenalnya dubbing, sudah masuk tahun ketiga. Setiap tahun antusiasmenya luar biasa, ribuan orang orang ikut mendaftar. Karena itu terus kita kasi bimtek pelatihan oleh dubber professional,”ujarnya. (lis)