Medan, 12/2 (indonesiaaktual.com) – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat ketahanan bisnis melalui penerapan Business Continuity Management System (BCMS) untuk memastikan keandalan pasokan energi di tengah tantangan industri.
“BCMS memungkinkan PGN untuk mengidentifikasi potensi risiko, menyusun strategi mitigasi, serta mengembangkan prosedur pemulihan yang efektif demi memastikan layanan optimal kepada pelanggan, termasuk PLN sebagai mitra strategis,”ujar Direktur Manajemen Risiko PGN
Arief Kurnia Risdianto di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Menurut dia, sebagai perusahaan energi yang mengelola infrastruktur dan material berisiko tinggi, PGN berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan operasional melalui BCMS.
Sejak 2022, PGN telah mengadopsi sistem itu dan memperoleh sertifikasi ISO 22301:2019 pada 2024, yang menjadi bukti standar internasional dalam pengelolaan keberlanjutan bisnis.
Arief Kurnia Risdianto mengatakan, dalam kegiatan BCMS yang digelar pada Rabu, 5 Februari 2025, PGN menggandeng PLN, salah satu mitra strategis dan pelanggan utama PGN, bersama-sama menegaskan pentingnya sinergi antara dua perusahaan energi strategis dalam menghadapi dinamika industri dan risiko operasional.
Kerja sama itu juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan memastikan keberlanjutan layanan kepada masyarakat.
EVP Manajemen Risiko Financial dan Enabler PLN, Deni Surya Permana, mengatakan, PLN menyambut baik sinergi BCMS dengan PGN.
Dalam 3–4 tahun terakhir, katanya, PLN telah memperkuat BCM melalui empat strategi utama, yaitu diskusi publik, kebijakan mitigasi, risk modeling, dan pengembangan Risk Control Center untuk meningkatkan ketahanan organisasi dan keberlanjutan bisnis di masa depan.
Dia mengatakan, melalui sinergi BCMS, PGN dan PLN terus berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, memperkuat keberlanjutan bisnis, dan menghadirkan layanan energi yang lebih andal bagi masyarakat dan industri di Indonesia. (lis)