Stok komoditi bawang putih di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terbilang cukup aman. Adanya gejolak kenaikan harga di pasar merupakan dampak tindakan pedagang memanfaatkan berbagai isu termasuk Virus Corona.
”TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah ) Sumut termasuk di dalamnya Tim Satgas Pangan sudah melakukan sidak ke sejumlah gudang importir bawang di Sumut,” sebut Sekda Provinsi Sumut, Hj R Sabrina di Medan, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, berdasarkan hasil sidak, ketersediaan bawang putih di Sumut cukup aman untuk beberapa bulan ke depan. Harga jual dari importir/distributor juga tidak mengalami kenaikan.
“Ada prakiraan bahwa sedikitnya ketersediaan dan harga yang bergerak naik di Medan karena tindakan pedagang,” katanya.
Oleh karena itu, ujar Sekda, pihak terkait sudah diminta mengawasi ketat tindakan dan memberi sanksi kepada pedagang nakal. Pernyataan dari kepolisian, ujar Sabrina, saat ini, pengawasan semakin diperketat.
Namun hingga pekan ini, belum ada importir, distributor maupun pedagang yang didapati melakukan penimbunan bawang putih.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zonny Waldi mengaku, harga bawang putih di pasar Medan terjadi kenaikan. Kini harganya berkisar Rp35.000 – Rp42.000/kg.
Kenaikan harga diduga dilakukan pedagang memanfaatkan isu Virus Corona yang melanda negara pemasok komoditas itu yakni Republik Rakyat Tiongkok.
“Disperindag terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga bawang putih di pasar Medan untuk bisa cepat melakukan tindakan pengamanan terhadap komoditas tersebut,” ujarnya. (lis)